Lebih jauh, Emil mengatakan, pandemi Covid-19 telah membuat masyarakat adanya urgensi untuk pembangunan berkelanjutan yang melibatkan komunitas lokal. Selain itu, pelayanan publik juga dibutuhkan untuk membangun masa depan lebih baik.
"Maka smart city menjadi penting karena bukan hanya pemerintah yang harus mengadopsi teknologi, namun juga masyarakat. Generasi muda lebih mampu beradaptasi, tapi memang masih ada yang lebih nyaman dengan pelayanan konvensional," tuturnya.
"Menurut penelitian di Indonesia, Pemerintah Jatim sendiri lebih banyak beradaptasi dengan teknologi daripada warganya. Kami sudah memberikan beberapa opsi pelayanan, walaupun kebanyakan akan memilih dan merasa aman dengan cara konvensional. Maka literasi teknologi bagi masyarakat masih harus dimasifkan," imbuh Emil.