SURABAYA, PustakaJC.co - Masih ingat kartun apa saja yang sudah menemani masa kecilmu? tanpa disadari sebagian besar dari kita yang lahir pada era 1990-an atau awal 2000-an, menonton kartun hampir setiap hari saat kecil.
Sebagian besar anak memiliki satu atau bahkan beberapa kartun favorit yang mereka tonton. Mulai dari Naruto, One Piece, SpongeBob SquarePants, Pokemon, Dragon Ball Z, dan masih banyak lagi.
Meski sudah bisa dinikmati sejak era 1990-an hingga 2000-an tapi sejak kapan anime dan kartun ada? Sebelum mengetahuinya, simak dulu perbedaan antara anime dan kartun di bawah ini.
Menurut laman resmi Universitas Sains dan Teknologi Komputer, anime dan kartun memiliki perbedaan utama, bahwa anime adalah gaya animasi gambar Jepang, sedangkan kartun adalah bentuk seni visual bergambar dua dimensi.
Kata anime adalah sebuah singkatan dari kata animasi. Di Jepang, anime digunakan untuk merujuk pada semua animasi, sebagaimana dikutip dari Wonderopolis.
Adapun di tempat lain di dunia, orang menggunakan kata anime untuk merujuk secara khusus animasi dari Jepang.
Secara umum, orang-orang yang menyukai anime berangkat dari buku-buku komik Jepang yang dikenal dengan manga.
Dalam catatan sejarah anime, contoh paling awal dari animasi Jepang sudah ada pada tahun 1917. Kemudian untuk ciri khas gaya seni anime yang kita kenal sekarang pertama kali muncul pada tahun 1960-an melalui karya Osamu Tezuka.
Seiring berkembangnya teknologi, pada anime modern kemudian sudah menyuguhkan tampilan dan nuansa unik dari gaya seni anime.
Grafik anime modern sudah lebih cerah dan penuh warna digabungkan dengan karakter yang dinamis serta alur cerita yang spektakuler.
Gaya ini kemudian bisa menciptakan seni yang menjadi fenomena internasional selama tiga puluh tahun terakhir atau lebih. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, anime mulai populer pada tahun 1990-an.
Karakter anime biasanya memiliki mata besar seperti rusa betina dan rambut berwarna cerah. Gerakan dan gerak tubuh mereka, serta respons emosional mereka, cenderung dilebih-lebihkan.
Sejarawan percaya bahwa seniman anime mungkin dipengaruhi oleh karakter kartun Barat awal, seperti Betty Boop dan Mickey Mouse.
Namun, anime atau kartun Amerika dan Jepang sangat berbeda dalam beberapa hal penting. Pertama, anime Jepang tidak hanya ditujukan untuk anak-anak seperti kartun Amerika. Di Jepang, bisa ditemukan anime untuk setiap kelompok umur, termasuk orang dewasa.
Karena anime diarahkan untuk segala usia, isi di anime Jepang jauh melampaui tema kartun Amerika yang berfokus pada anak-anak.
Anime Jepang menampilkan alur cerita epik untuk berbagai minat, mulai dari komedi dan romansa hingga aksi dan fiksi ilmiah.
Kemudian anime Jepang juga sebagian besar mencerminkan banyak aspek budaya Jepang. Mulai dari religi, alam, budaya, dan sejarah. (int)