Figur Haji Wengker ini dikaitkan dengan sosok bernama Wijayamarmma. Sedangkan eksistensi dari Kerajaan Wengker di Ponorogo sudah ada sejak 941 Masehi. Bahkan masih tetap eksis hingga masa Majapahit akhir.
Dengan terbunuhnya Raja Wijayawarmma dari Wengker itu, selesailah kampanye penaklukkan Raja Airlangga. Prasasti Pucangan menyebutkan bahwa Airlangga sebagai pemersatu (Messiah).
Dia pun duduk di atas singgasana dan meletakkan kakinya di atas kepala musuh-musuhnya. Hal ini juga digambarkan dalam patung perwujudan Raja Airlangga berupa patung Wisnu duduk di atas Garuda yang dianggap singgasananya.
Namun, patung Wisnu (Airlangga) duduk di atas Garuda itulah yang justru dijadikan bentuk Reog Ponorogo dengan cara dibalik, yaitu Garuda (Merak) duduk di atas Airlangga (Barongan).