SURABAYA, PustakaJc.co - Hari Valentine sering dikaitkan dengan cinta dan romansa, tetapi di balik perayaan ini tersimpan sejarah yang jauh lebih kompleks. Dari ritual kuno hingga kisah tragis seorang martir, asal-usul Hari Valentine tidak selalu dipenuhi dengan hal-hal manis seperti yang kita kenal saat ini.
Lalu, bagaimana awal mula perayaan ini berkembang menjadi simbol kasih sayang? Dan mengapa Cupid, si pemanah cinta, menjadi ikonnya? Berikut beberapa fakta menarik tentang sejarah Hari Valentine yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. St. Valentine: Lebih dari Satu Sosok
St. Valentine adalah figur yang sering dikaitkan dengan perayaan ini. Namun, ternyata ada lebih dari satu orang dengan nama tersebut dalam sejarah. Dua sosok yang paling sering disebut adalah Santo Valentine dari Roma dan Santo Valentine dari Terni, yang keduanya menjadi martir.
Salah satu kisah menyebutkan bahwa Santo Valentine dari Roma menentang peraturan Kaisar Claudius II yang melarang prajurit menikah. Sementara itu, legenda lain mengatakan bahwa ia membantu orang Kristen melarikan diri dari penjara dan jatuh cinta pada putri sipir penjara. Hingga kini, sosok St. Valentine yang sebenarnya masih menjadi misteri.
2. Kisah Tragis di Balik Valentine
Di balik perayaan romantis ini, terdapat cerita yang menyedihkan. Salah satu legenda menyebutkan bahwa sebelum dieksekusi, St. Valentine menulis surat kepada putri sipir penjara dengan tanda tangan “From your Valentine.” Frasa ini kemudian menjadi inspirasi untuk tradisi kartu Valentine.
Selain itu, ada juga tragedi Pembantaian Hari Valentine pada 14 Februari 1929 di Chicago, di mana geng Al Capone mengeksekusi tujuh anggota geng saingan dalam salah satu peristiwa kriminal paling terkenal di Amerika.
3. Berawal dari Festival Kuno
Sebelum dikaitkan dengan cinta, perayaan pada pertengahan Februari berasal dari festival Romawi kuno bernama Lupercalia. Festival ini berlangsung pada 13–15 Februari dan berisi ritual kesuburan, di mana pria mencambuk perempuan dengan kulit hewan yang diyakini dapat meningkatkan kesuburan.
Selain itu, pasangan laki-laki dan perempuan ditentukan melalui undian yang terkadang berujung pada pernikahan. Seiring berkembangnya agama Kristen, Paus Gelasius I menghapus festival ini dan menggantinya dengan perayaan St. Valentine.
4. Kartu Valentine Pertama dari Abad ke-15
Tradisi mengirim kartu Valentine sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Kartu Valentine tertua yang diketahui berasal dari tahun 1415, ketika Charles, Duke of Orleans, menulis puisi cinta untuk istrinya saat ia dipenjara di Menara London.
Dalam suratnya, ia menuliskan ungkapan cinta yang kini menjadi bagian dari tradisi perayaan Valentine. Surat tersebut masih tersimpan di British Library hingga saat ini. Pada abad ke-19, produksi kartu Valentine mulai dilakukan secara massal dan semakin populer di Eropa dan Amerika.
5. Hari Valentine Tidak Selalu Romantis
Hari Valentine awalnya tidak dikaitkan dengan cinta. Hubungan antara tanggal 14 Februari dan romansa baru muncul pada abad ke-14, ketika penyair Inggris Geoffrey Chaucer menulis puisi yang menyebut hari itu sebagai waktu burung-burung mencari pasangan.
Sejak saat itu, muncul kepercayaan bahwa hari tersebut adalah momen untuk mengekspresikan cinta. Hal ini kemudian berkembang menjadi tradisi bertukar surat cinta dan hadiah, meskipun perayaannya belum sebesar seperti sekarang.
6. Cupid Berasal dari Mitologi Kuno
Cupid, yang dikenal sebagai simbol cinta, sebenarnya berasal dari mitologi Yunani. Dalam mitologi tersebut, ia dikenal sebagai Eros, dewa cinta yang digambarkan sebagai pemuda tampan dengan kekuatan untuk membuat orang jatuh cinta.
Saat mitologi ini diadopsi oleh Romawi, Eros berubah menjadi Cupid, sosok anak kecil bersayap dengan busur dan anak panah. Seiring waktu, ia menjadi ikon perayaan Hari Valentine, meskipun dalam beberapa cerita ia juga digambarkan sebagai sosok yang licik dan tidak selalu membawa kebahagiaan.
Sejarah Hari Valentine memang penuh dengan kisah menarik yang tidak selalu romantis. Dari ritual kuno hingga tradisi bertukar kartu, perayaan ini telah berkembang menjadi simbol kasih sayang yang dikenal di seluruh dunia. (nov)