SURABAYA, PustakaJC.co – Kasus motor brebet usai pengisian bahan bakar kembali ramai dibicarakan. Banyak pengendara mengeluhkan performa mesin turun karena memakai BBM yang tak sesuai dengan spesifikasi pabrikan, terutama pada motor keluaran baru yang membutuhkan oktan tinggi.
Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus telah menunjuk 32 bengkel rekanan di Jawa Timur untuk melayani keluhan ini. Salah satunya PEMS AA Motor di kawasan Menanggal, Surabaya, yang menjadi posko pengecekan dan perbaikan motor terdampak. Dilansir dari jawapos.com, Kamis, (13/11/2025).
Riza, pemilik PEMS AA Motor, mengatakan sejak 31 Oktober 2025 bengkel miliknya sudah menangani sekitar 100 kendaraan.
“Rata-rata ada 25 motor per hari datang dengan keluhan brebet saat gas ditarik. Sebagian besar motor baru yang harusnya memakai BBM beroktan 92 ke atas,” ujarnya, Rabu, (5/11/2025).
Menurutnya, penggunaan Pertalite masih bisa, tetapi kurang optimal.
“Untuk motor baru sebaiknya isi Pertamax agar pembakaran lebih presisi,” tambahnya.
Riza menjelaskan, gejala motor brebet biasanya disebabkan busi melemah dan filter bensin kotor sehingga aliran bahan bakar tidak ideal. Akibatnya, performa mesin menurun, bahkan bisa mati mendadak.
Ia mengingatkan pengguna motor agar mengecek spesifikasi pabrikan yang biasanya tertera di dekat tangki.
“Informasi oktan yang direkomendasikan sudah jelas, tapi sering diabaikan,” katanya.
Bagi masyarakat yang merasa motornya bermasalah usai pengisian BBM, klaim dapat dilakukan di bengkel rekanan Pertamina dengan membawa struk pembelian dan mengisi formulir.
“Semua biaya perbaikan ditanggung Pertamina,” tegas Riza.
Layanan ini masih dibuka hingga 10 November 2025. Namun, Riza berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar pengguna motor lebih selektif memilih bahan bakar.
“Lebih baik tambah sedikit biaya BBM daripada harus ganti komponen mesin yang jauh lebih mahal,” pungkasnya. (ivan)