Bank Jatim Raih Predikat Platinum di ASRRAT 2025

gaya hidup | 02 Desember 2025 06:24

Bank Jatim Raih Predikat Platinum di ASRRAT 2025
Corporate Secretary Bank Jatim, Fenty Rischana K. (dok surabayapagi)

NUSA DUA, PustakaJC.co – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) kembali menorehkan prestasi membanggakan. Untuk pertama kalinya, Bank Jatim berhasil meraih Predikat Platinum untuk Integrated Report 2024 dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2025, Jumat, (28/11/2025) di The Westin Resort Nusa Dua, Bali.

 

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Corporate Secretary Bank Jatim, Fenty Rischana K. Dilansir dari surabayapagi.com, Selasa, (2/12/2025).

 

Fenty menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan bukti kuat komitmen Bank Jatim dalam menerapkan prinsip keberlanjutan di seluruh lini.

 

 

“Predikat Platinum ini menandai peningkatan signifikan kualitas penerapan ESG dan pelaporan keberlanjutan Bank Jatim, yang sebelumnya secara konsisten meraih peringkat Gold,” ujarnya.

 

 

 

Menurutnya, penerapan prinsip environment, social, and governance (ESG) menjadi fondasi Bank Jatim untuk menjaga keberlanjutan operasional dan memperkuat kinerja keuangan.

 

“Keberlanjutan telah menjadi pijakan penting Bank Jatim. Kami terus mendorong transparansi pelaporan, pengukuran dampak sosial, efisiensi sumber daya, hingga transformasi digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkapnya.

 

Hingga September 2025, kinerja konsolidasi Bank Jatim menunjukkan pertumbuhan positif:

 

Aset: Rp125,1 triliun (tumbuh 17,3% YoY)

Penyaluran kredit: Rp80,2 triliun (naik 29% YoY)

Dana pihak ketiga (DPK): Rp99,3 triliun (naik 13,5% YoY)

Pendapatan bersih: Rp5,10 triliun (naik 29,25% YoY)

Laba bersih: Rp1,14 triliun (tumbuh 23,5% YoY)

Pendapatan bunga: Rp7,42 triliun; pendapatan bunga bersih Rp5,10 triliun (tumbuh 29,2% YoY)

 

Peningkatan aset terutama ditopang oleh pertumbuhan aset produktif, khususnya penyaluran kredit dan pengelolaan dana pihak ketiga.

 

 

Ajang ASRRAT 2025 yang digelar oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR) bekerja sama dengan Institute of Certified Sustainability Practitioners (ICSP) memasuki tahun ke-21. Tahun ini, sebanyak 82 perusahaan dan organisasi berpartisipasi, termasuk 4 entitas dari luar negeri.

 

Chairman Board of Trustee NCCR, Prof. Dr. Bambang P. S. Brodjonegoro, menekankan pentingnya harmonisasi standar pelaporan keberlanjutan global seperti IFRS S1-S2, TCFD, GRI Standards, hingga ASEAN Taxonomy.

 

“Perusahaan perlu menyesuaikan diri dengan tuntutan global yang makin terukur dan dapat diperbandingkan. Dengan data yang kuat dan standar yang selaras secara internasional, laporan keberlanjutan menjadi alat strategis menghadapi transisi ekonomi dan tantangan keberlanjutan,”tegasnya.

 

Ia menambahkan, ASRRAT berperan penting sebagai mekanisme penilaian independen yang mendorong peningkatan kualitas laporan keberlanjutan dari tahun ke tahun melalui sistem rating dan feedback seperti scorecard. (ivan)