Berita ini disupport oleh BPBD Jatim
SURABAYA, PustakaJC.co - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku bangga dengan capaian inovasi dan terobosan yang dilakukan dua perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yakni Universitas Airlangga dan Insititut Teknologi Sepuluh November keduanya berada di Surabaya.
Di Momen peringatan Hari Pahlawan, dua perguruan tinggi yang juga lahir pada 10 November tersebut menurut Khofifah mampu memberi sumbangsih besar kepada Indonesia. Universitas Airlangga berhasil mengembangkan vaksin merah putih yang telah selesei uji pra klinis dan rencananya akan dilakukan uji klinis dalam waktu dekat.
Tepat di momentum Hari Pahlawan ini, Unair berhasil menyelesaikan fase uji pra klinis Vaksin Merah Putih guna mendukung upaya mencegah penyebaran virus SARSCov-II yang berhasil dikembangkan oleh para peneliti Unair. Vaksin Merah Putih ini, bahkan sudah diserahkan dari Unair kepada PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia untuk dilanjutkan riset klinis di RS. Dr. Soetomo sekaligus di daftarkan di WHO.
"Secara natural, penyiapan vaksin membutuhkan waktu hingga sepuluh tahun. Namun disini, tim UNAIR hanya membutuhkan waktu tidak sampai dua tahun. Hal ini bukti pengaruh penting dari transformasi digital dan teknologi dalam proses tersebut," tutur Gubernur perempuan pertama Jatim itu.
Khofifah pun menyatakan siap menjadi relawan uji klinis vaksin merah putih yang rencananya akan dilakukan di RSUD. Dr. Soetomo, Kota Surabaya. Menurut Khofifah, inisiatif ini sebagai upaya mempercepat hadirnya vaksin buatan dalam negeri sehingga tidak bergantung pada vaksin dari luar negeri.
Seperti diketahui, Universitas Airlangga menyerahkan bibit dari vaksin Merah Putih kepada pihak mitra yang akan memproduksi vaksin tersebut, PT. Biotics Pharmaceuticals Indonesia, pada Selasa (9/11/2021).
Penyerahan bibit itu sekaligus menandai kerjasama antara kedua lembaga tersebut.
Vaksin Merah Putih merupakan vaksin yang dikembangkan oleh peneliti dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 di tanah air. Pada prosesnya, pengembangan vaksin melibatkan berbagai institusi.
UNAIR menjadi salah satu anggota konsorsium yang turut mengembangkan Vaksin Merah Putih, dengan platform inactivated virus.Sebelum digunakan, bibit vaksin Merah Putih disebut telah melalui uji praklinis tahap 1, 2 dan 3 kepada hewan, dengan hasil yang diklaim aman dan baik.
Selanjutnya bibit vaksin mulai dilakukan uji klinis tahap I kepada 100 orang. Diteruskan dengan uji klinis tahap II pada januari 2022 kepada 400 orang, dan uji klinis terakhir atau ketiga pada Februari 2021 kepada sekitar 1000 orang. (ayu).