Dapat Tambahan 600 Ribu Dosis, Jatim Gencarkan Vaksinasi PMK

pemerintahan | 26 Juli 2022 12:04

Dapat Tambahan 600 Ribu Dosis, Jatim Gencarkan Vaksinasi PMK
Dok humas jatim

SURABAYA, PustakaJC.co - Capaian vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Jawa Timur sudah mencapai 99 persen. Sedikitnya 380 ribu dosis vaksin disuntikkan selama 30 hari. 

 

Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan PMK Prof Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini Jatim kembali mendapatkan lagi 600 ribu dosis. Prof Wiku menghadiri rapat terbatas bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Forkopimda Jatim, BPBD Jatim, dan Pusvetma di Jalan Ahmad Yani Surabaya.

“Harapannya, 1,5 hingga dua bulan vaksin ini bisa disuntikkan untuk dosis kedua terutama dosis pertama bagi yang belum,” kata Wiku seperti dikutip Radar Surabaya, Sabtu (23/7).

 

Prof Wiku ingin memastikan satgas penanganan PMK dan progresnya di Jawa Timur berjalan dengan baik. Ia juga meminta orang-orang yang biasa berinteraksi dengan peternak agar memperhatikan bahwa wabah PMK ini serius.

 

“Jangan keluar masuk peternakan tanpa menjalankan bio security yang baik. Jika tidak disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan, maka PMK yang melandai saat ini tak menutup kemungkinan bisa meningkat kembali. Penyebaran (PMK) sudah mulai menurun terkendali, tapi tetap harus waspada,” paparnya.

Terkait vaksinasi ternak, Wiku menerangkan, pemerintah pusat saat ini masih mendatangkan vaksin dari luar negeri. Namun, segera digantikan dengan produksi dalam negeri baik yang dibuat Pusvetma maupun industri veteriner. “Pemerintah pusat menyoroti Jatim karena sebagai lumbung ternak yang besar,” katanya.

 

Di tempat yang sama, Kepala Pusvetma Jatim Edy Budi Susila menerangkan, proses pembuatan vaksin PMK dalam negeri saat ini dalam tahap purifikasi. Ia berharap akhir Agustus atau awal September sudah launching untuk batch pertama sekitar 200 ribu dosis. Hingga akhir tahun 2022, Pusvetma optimistis bisa membuat satu juta dosis vaksin.

 

“Saat ini masuk tahap prototipe, setelah selesai nanti ada proses kontrol untuk kualitasnya. Kalau prototipe sudah diuji akan kita buat massal,” tegasnya.

 

Setelah Pusvetma bisa memproduksi satu juta dosis, nantinya akan ada rencana untuk pengembangan bekerja sama dengan perusahaan swasta.

 

“Tapi yang bisa kita laksanakan sampai akhir Desember ya satu juta dosis. Efektivitasnya di atas 80 persen,” pungkasnya.

 

“Saat ini masuk tahap prototipe, setelah selesai nanti ada proses kontrol untuk kualitasnya. Kalau prototipe sudah diuji akan kita buat massal,” tegasnya.

 

Setelah Pusvetma bisa memproduksi satu juta dosis, nantinya akan ada rencana untuk pengembangan bekerja sama dengan perusahaan swasta.

 

“Tapi yang bisa kita laksanakan sampai akhir Desember ya satu juta dosis. Efektivitasnya di atas 80 persen,” pungkasnya. (ayu)