"Pemulihan ekonomi terjadi pada sektor migas dan sektor nonmigas yang sama-sama menyumbang peningkatan nilai dan volume impor," tutur Kepala BPS Jatim.
Sektor migas mengalami peningkatan sebesar 22,17 persen atau dari 3.177,63 juta Dollar AS di tahun 2020 menjadi 6.092,56 juta Dollar AS di tahun 2021. Sedangkan sektor nonmigas naik sebesar 77,83 persen, atau dari 16.808,05 juta Dollar AS menjadi 21.386,91 juta Dollar AS.
Dadang melanjutkan, selama lebih dari satu dasawarsa terakhir (2008-2021), neraca perdagangan Provinsi Jawa Timur secara umum mengalami defisit, kecuali tahun 2016 sempat mengalami surplus. Tahun 2021 Provinsi Jawa Timur kembali mengalami defisit sebesar 4.706,57 juta Dollar AS. Nilai defisit ini lebih dalam jika dibandingkan tahun sebelumnya. (pstk01)