Sebagai informasi, hingga kini telah ada sekitar 53 unit bus listrik yang akan diproduksi oleh PT.INKA. Tiga puluh sembilan unit di antaranya akan beroperasi di Surabaya. Sementara untuk gelombang pertama akan di produksi sebanyak 30 unit. Dan rencananya akan mulai digunakan usai KTT G-20.
Secara spesifikasi, bus besutan PT. INKA terbilang lebih efisien dari bus konvensional lainnya. Secara perbandingan bahan bakar, E-Inobus menghabiskan Rp. 1.171 per kilometer. Sedangkan bus diesel menghabiskan Rp. 2.790 / km.
Dari segi perbandingan pemeliharaan dengan ukuran 250 km/hari, E-Inobus menghabiskan Rp. 3,4 juta, dan Bus diesel 6,7 juta. Dengan demikian dari segi pemeliharaan E-Inobus lebih efisien 49% dibandingkan bus diesel. Dan dari segi bahan bakar lebih efisien bus listrik ini, lebih efisien sebesar 58%.
Sementara untuk daya tempuh sendiri, bus ini mampu menempuh jarak 160 km sekali pengisian. Bus ini dapat melaju dengan kecepatan maksimal 100 km/jam, dengan lama pengisian daya 1,5 jam.