Ia mencontohkan, sekarang ini Baznas Jatim sedang getol melaksanakan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program Z-Chicken bagi driver ojek online wanita. Program ini bisa diperluas untuk memberikan kemanfaatkan bagi jamaah dan masyarakat.
Tidak hanya itu, selain dalam hal pemberdayaan ekonomi, Gubernur Khofifah juga menginginkan agar masjid ini bisa memberikan tambahan ilmu bagi jamaah.
Jadi selain untuk beribadah dan pemberdayaan ekonomi, harapannya tempat ini bisa dijadikan wadah berbagi ilmu dari para pakar yang dimungkinkan hadir menjadi nara sumber kajian dengan topik tertentu, sebutnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga meminta beberapa petinggi di Jawa Timur seperti Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Dirut Bank Jatim, Dirut Bank UMKM dan lainnya yang hadir pada peresmian kali ini berkenan memberikan penguatan terkait hal-hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar masjid.
"Kami meminta beliau beliau berkenan untuk memberikan penguatan bagaimana sesungguhnya masjid bukan saja dimakmurkan tapi masjid memakmurkan jamaahnya," pintanya.
Di sisi lain, Orang nomor satu di Jatim ini menyebut masjid ini sengaja dinamai dengan masjid raya karena memang ada klasifikasi tersendiri dalam penamaan masjid. Untuk tingkat provinsi penyebutannya adalah masjid raya.
"Provinsi Jawa Timur ini secara kualifikasi ternyata memang belum memiliki masjid raya. Di islamic centre ini memang ada masjid yang ada di belakang. Tapi saya juga minta agar bangunan masjid seimbang dengan gedung Islamic Centrenya," imbuhnya.