"Hanya saja, untuk langkah ini kita masih perlu koordinasi dengan pihak lain, karena di sejumlah daerah ternyata membutuhkan kondisi panas, seperti, daerah sentra tembakau. Selain itu, pelaksanaan TMC juga harus melihat potensi bibit awan. Sebab, kalau tidak ada awan, TMC tidak bisa dilaksanakan," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemprov Jatim melalui BPBD Jatim telah meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk melakukan modifikasi cuaca di Jawa Timur. Hal ini menyusul musim kemarau berkepanjangan yang menyebabkan sejumlah daerah di jatim kekeringan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan permintaan tersebut bertujuan untuk mengatasi kekeringan akibat El Nino.
"Gubernur Khofifah sudah bersurat kepada BNPB dan BMKG untuk dilakukan modifikasi cuaca. Responsnya baik," kata Gatot di Surabaya, Rabu, 23 Agustus 2023.
Selain modifikasi cuaca, BPBD Jatim melakukan dropping air ke sejumlah daerah yang dilanda kekeringan. Menurut Gatot, ada 16 daerah yang dinyatakan dalam status siaga darurat dan tanggap darurat.