"Harus diiringi dengan berkelanjutan yang dinamis dan konstruktif sebagai sarana motivasi untuk mencapai target," tegasnya.
Di sisi lain, Adhy menyampaikan bahwa inti penyelenggaraan PKN II ini adalah untuk melahirkan pemimpin-pemimpin yang memiliki kompetensi kepemimpinan strategis, seperti kemampuan menetapkan area perubahan, memobilisasi stakeholder, dan mendifusikan perubahan.
"Inovasi menjadi tuntutan publik," ujarnya.
Pj. Gubernur Adhy pun menjelaskan bahwa dalam lingkup birokrasi, inovasi menjadi suatu keharusan. Karena, ketika birokrasi berhenti berinovasi, maka akan terjadi stagnan.