Presiden Prabowo berharap, melalui katalog elektronik, pemerintah berpotensi melakukan penghematan 20 hingga 30 persen anggaran belanja negara yang mencapai ratusan triliun setiap tahunnya. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Prabowo bukan tanpa alasan.
Proses otomatisasi yang diterapkan dalam sistem e-Katalog V6 meminimalisasi biaya administrasi, serta mempercepat proses pengadaan, yang sebelumnya memakan waktu lama. Dengan sistem ini, diharapkan pemerintah dapat lebih efisien dalam menggunakan anggaran yang ada, sekaligus mengurangi risiko pemborosan.
Lebih jauh lagi, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa transformasi digital juga memiliki peran penting dalam mencegah tindak korupsi dalam pengadaan barang/jasa pemerintah. Dengan transparansi yang lebih tinggi dan persaingan yang lebih sehat antarpemasok, diharapkan praktik korupsi dapat diminimalisasi. Pengadaan yang lebih terbuka, kompetitif, dan akuntabel akan mengurangi potensi penyimpangan dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem pengadaan pemerintah.