Satriyo menegaskan bahwa logistik sudah didorong ke kabupaten/kota untuk mempermudah akses masyarakat jika terjadi bencana. Selain itu, BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum juga sudah mempersiapkan pembangunan kembali infrastruktur yang rusak, seperti jembatan dan tanggul, yang diharapkan bisa segera berfungsi kembali dalam waktu dua minggu setelah bencana.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD itu juga memastikan telah menggiatkan sosialisasi serta simulai di kawasan yang rawan terjadi bencana hidrometeorologi. Baik melalui siaran maupun edukasi langsung di lapangan seperti di desa tangguh bencana. Karena menurutnya, yang paling penting sebetulnya justru kesadaran masyarakatnya.
“Kita masih berusaha untuk bisa meningkatkan kepedulian masyarakat terkait dengan kewaspadaan bencana ya, dan beberapa kegiatan ketika kita melaksanakan pembersihan-permbersihan sungai, kami selalu melibatkan masyarakat agar mereka juga sadar dan peduli sehingga tidak hanya tanggung jawab kita saja,” ungkapnya.
Satriyo memaparkan bahwa dalam sepekan terakhir, beberapa wilayah di Jawa Timur telah terdampak cuaca ekstrem. Banjir terjadi di Pasuruan dan Jember, sementara tanah longsor dilaporkan di Trenggalek, Pacitan, Tulungagung, dan Malang.