Menurutnya, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, relawan, dan komunitas lokal, menjadi kunci utama dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Pihaknya juga memperkuat sistem peringatan dini.
"Kami mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyebabkan banjir dan memperkuat struktur rumah sebagai antisipasi angin kencang," tandasnya.
Senada dengan Gatot, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Satriyo Nurseno, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah pra dan pasca bencana, mulai dari pendirian posko darurat hingga distribusi logistik.
“Kami juga sudah men-stand by-kan semua. Baik dari sisi kesiapsiagaan dari sisi pra-bencananya, kedaulatan maupun pascabencananya. Saat ini kami sudah melaksanakan pendirian posko di masing-masing BPD kabupaten Kota dan sudah mendistribusikan semua peralatan teknologistik untuk penanganan daurat,” bebernya waktu mengudara di program Wawasan Suara Surabaya, Senin (5/1/2025) membahas soal “Antisipasi Cuaca Ekstrem”.
Diberitakan juga sebelumnya, BMKG Juanda mengimbau masyarakat Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan selama periode 2 hingga 10 Januari 2025, karena adanya cuaca ekstrem.