Malam Selikur Mambaus Sholihin: Tradisi Spiritual, Euforia Sepak Bola, dan Kebersamaan Sebelum Berbuka

pemerintahan | 20 Maret 2025 21:54

Malam Selikur Mambaus Sholihin: Tradisi Spiritual, Euforia Sepak Bola, dan Kebersamaan Sebelum Berbuka
Dok foto istimewa

GRESIK, PustakaJC.co - Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Gresik kembali menggelar Haul Malam Selikur, yang bertepatan dengan malam  21 Ramadhan 1446 H. Acara tahunan ini sekaligus memperingati haul Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani dan KH Abdullah Faqih bin Thoyib, dua tokoh yang memiliki peran penting dalam sejarah pesantern Mambaus Sholihin, Kamis (20/3/25).

 

Ketua Umum Himpunan Alumni Pondok Mambaus Sholihin (Himam), Dr. Maftuh, memperkirakan sekitar 10.000 jamaah akan hadir dalam acara ini, serupa dengan tahun sebelumnya. Untuk mengakomodasi jumlah tersebut, panitia telah menyiapkan sepuluh titik parkir guna memastikan kelancaran lalu lintas dan kenyamanan jamaah. 

 

Menjelang waktu berbuka puasa, suasana di pesantren dipenuhi dengan kekhusyukan. Para santri dan Alumni duduk bersila di aula utama Rushaifah, melantunkan dzikir dan shalawat bersama. Kebersamaan ini mencerminkan nilai tawadhu' yang diajarkan oleh para pendiri pesantren. Seperti yang pernah disampaikan oleh KH Masbuhin Faqih, pengasuh pesantren.

"Tawadhu' adalah kunci untuk meraih keberkahan dalam menuntut ilmu dan kehidupan sehari-hari." kata Kiai.

 

Sebelum berbuka puasa bersama, para santri dan alumni beralih ke proyektor yang telah disiapkan untuk nonton bareng (nobar) pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Australia. Pertandingan yang berlangsung di Sydney Football Stadium tersebut berakhir dengan skor 5-1 untuk kemenangan Australia.

 

Riyan, santri semester delapan Mambaus Sholihin, mengungkapkan, "Meskipun hasilnya kurang memuaskan, kami tetap bangga dengan perjuangan Timnas Indonesia. Menonton bersama di malam yang penuh berkah ini menambah semangat kebersamaan kami."

 

Rohman, alumni pesantren, menambahkan, "Perpaduan antara peringatan haul dan nobar ini menciptakan suasana unik. Kami bisa merenungi nilai-nilai spiritual sekaligus menikmati hiburan bersama".

 

Pertandingan tersebut menjadi sorotan karena Indonesia sempat mendapatkan peluang emas melalui penalti di menit ke-7, namun gagal dieksekusi dengan baik. Sebaliknya, Australia berhasil memanfaatkan peluang dan mencetak gol melalui Martin Boyle (penalti menit ke-18), Nishan Velupillay (menit ke-20), Jackson Irvine (menit ke-35 dan 90), serta Lewis Miller (menit ke-61). Indonesia hanya mampu membalas satu gol melalui Ole Romeny di menit ke-78.

 

Kekalahan ini membuat Indonesia turun ke posisi kelima klasemen sementara Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dengan raihan enam poin.

 

Sore itu, Pondok Pesantren Mambaus Sholihin tidak hanya menjadi tempat peringatan spiritual, tetapi juga wadah kebersamaan dalam mendukung Timnas Indonesia. Semangat para santri dan jamaah mencerminkan kecintaan mereka terhadap tanah air dan nilai-nilai keagamaan yang kuat.

 

Sebagai penutup, dawuh dari Syaikhina mengingatkan, "Haul Malam Selikur bukan hanya tentang mengenang para masyayikh, tetapi juga momentum untuk memperkuat ukhuwah dan meningkatkan kualitas diri dalam beribadah."

 

Dengan perpaduan antara tradisi spiritual dan euforia sepak bola, Haul Malam Selikur tahun ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi seluruh jamaah yang hadir. (ivan)