PLN EPI Amankan Pasokan Gas di Madura, Akhiri Ketergantungan dari Pulau Jawa

pemerintahan | 26 Maret 2025 00:06

PLN EPI Amankan Pasokan Gas di Madura, Akhiri Ketergantungan dari Pulau Jawa
PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) akhirnya meneken Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Energi Mineral Langgeng (EML) untuk memenuhi kebutuhan listrik di Madura. (dok okezone.com)

MADURA, PustakaJC.co - Setelah delapan tahun penantian, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) akhirnya meneken Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Energi Mineral Langgeng (EML) untuk memenuhi kebutuhan listrik di Madura. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis mengurangi ketergantungan listrik Madura pada pasokan dari Pulau Jawa melalui kabel laut Suramadu.

Kerjasama ini melibatkan pasokan gas dari Lapangan ENC di Wilayah Kerja South East Madura. Gas tersebut akan mulai mengalir pada 31 Oktober 2025, memberikan keandalan baru pada sistem kelistrikan Madura yang selama ini kerap terganggu. Dilansir dari surabayapagi.com, Rabu, (26/3/2025).

"Kehadiran pembangkit ini akan membantu meningkatkan keandalan pasokan listrik, yang pada gilirannya dapat menggerakkan perekonomian Madura dan mendukung kesejahteraan masyarakat," ujar Hartanto Wibowo, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Jumat (21/3/2025).

Iwan Agung Firstantara, Direktur Utama PLN EPI, mengungkapkan proyek ini merupakan hasil perencanaan panjang sejak delapan tahun lalu. Menurutnya, tantangan utama dalam proyek ini adalah memastikan pasokan gas untuk mendukung operasional pembangkit di Sumenep, Madura.

"Sekarang, delapan tahun kemudian, kita bisa memulai langkah awal dalam pengaliran gas untuk mendukung pembangunan pembangkit ini," tegas Iwan Agung.

Kolaborasi ini memungkinkan suplai gas awal sebesar 7 BBTUD (Billion British Thermal Unit per Day) dari Lapangan ENC. Angka tersebut diharapkan meningkat hingga 30 BBTUD di masa depan.

Kikin Abdul Hakim, Direktur PT Energi Mineral Langgeng (EML), menekankan pentingnya kerjasama ini untuk menjaga stabilitas listrik di Madura. Ia mengungkapkan proyek ini telah melalui perjalanan panjang sejak dimulai pada tahun 2013.

"Meskipun sempat terkendala, kami sangat bersyukur bisa kembali melanjutkan proyek ini. Kami yakin pasokan gas yang cukup akan mendukung kelancaran operasional pembangkit di Madura dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," kata Kikin Abdul Hakim.

Rayendra Sidik, Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, memastikan pihaknya akan memprioritaskan kebutuhan gas PLN demi stabilitas listrik di Madura.

"Kami mendukung upaya pemenuhan kebutuhan gas untuk kelistrikan. Insya Allah, ke depan Madura bisa terjamin pasokan listrik maupun tegangannya," tegas Rayendra.

Dengan adanya pembangkit berbasis gas ini, PLN optimis tegangan listrik di Madura akan stabil, meningkatkan kapasitas cadangan, dan mengakhiri ketergantungan listrik dari Pulau Jawa. Kesepakatan ini menjadi tonggak penting bagi kemandirian energi di Madura dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan. (ivan)