Fraksi PDI Perjuangan Surabaya, “Waspada Kebakaran dan Pencurian Saat Mudik Lebaran 2025”

pemerintahan | 26 Maret 2025 06:56

Fraksi PDI Perjuangan Surabaya, “Waspada Kebakaran dan Pencurian Saat Mudik Lebaran 2025”
imbauan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya terkait keamanan rumah selama mudik Lebaran 2025. (dok pdiperjuangan.com)

SURABAYA, PustakaJC.co - Menjelang mudik Lebaran 2025, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan rumah yang ditinggalkan. Dengan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 31 Maret 2025, masyarakat diminta melapor kepada Ketua RT atau RW sebelum bepergian.

"Setiap tahun, kasus kebakaran dan pencurian meningkat saat musim mudik. Oleh karena itu, masyarakat perlu memastikan bahwa rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggalkan," tegas Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya, Budi Leksono, kepada pers, Selasa, (25/3/2025).

Budi menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk menjaga keamanan lingkungan selama libur panjang Idul Fitri. Ia menyebut koordinasi antara dinas terkait, kepolisian, TNI, hingga warga lokal sangat penting dalam mengantisipasi potensi tindak kejahatan. Dilansir dari jatimpos.co Rabu, (26/3/2025).

"Kami mendorong RT dan RW untuk mendata warga yang mudik. Dengan demikian, lingkungan bisa lebih terkontrol dan risiko tindak kejahatan bisa ditekan. Jika memungkinkan, warga yang tidak mudik bisa berpartisipasi dalam siskamling untuk memperkuat pengawasan," tambahnya.

Selain itu, ia mengingatkan masyarakat untuk mematikan peralatan listrik dan gas sebelum meninggalkan rumah. Budi juga menganjurkan penerapan sistem satu pintu (one gate system) di permukiman guna membatasi akses orang asing masuk ke lingkungan.

"Kalau bisa, buat sistem penjagaan bergilir atau penggalangan dana untuk membayar petugas keamanan sementara. Ini akan membantu memastikan lingkungan tetap aman selama ditinggalkan," sarannya.

Budi juga menyoroti pentingnya informasi real-time bagi pemudik. Ia menyarankan masyarakat memantau perkembangan arus lalu lintas melalui media lokal seperti radio Suara Surabaya.

"Arus mudik sangat padat. Masyarakat harus terus mendapatkan informasi terbaru agar dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik. Jangan sampai keluarga kita mengalami kesulitan di tengah perjalanan," ujarnya.

Tak hanya soal keamanan, Fraksi PDI Perjuangan juga mengapresiasi program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah dan pihak swasta. Menurut Budi, program ini sangat membantu masyarakat yang ingin pulang kampung tetapi terkendala biaya.

"Kami berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah menyelenggarakan program mudik gratis, baik dari Gubernur, Wali kota, maupun lintas partai. Ini sangat membantu masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu," ungkapnya.

Terkait kegiatan sosial, Budi juga mengingatkan agar pembagian zakat di Surabaya dilakukan secara tertib dan aman untuk mencegah kerumunan.

"Pembagian zakat sering kali memicu kerumunan besar, yang dapat menimbulkan insiden tak terduga. Oleh karena itu, kami mengimbau panitia untuk membentuk sistem yang lebih terorganisir, seperti menggunakan kupon atau membagi zakat dalam beberapa sesi," tegasnya.

Dengan imbauan ini, Fraksi PDI Perjuangan berharap warga Surabaya dapat menjalani mudik dengan aman dan nyaman. "Mari kita bersama-sama menjaga keselamatan dan keamanan, baik di perjalanan maupun di rumah yang ditinggalkan," tutup Budi Leksono. (ivan)