Empati Warga Sidrap Bikin Menag Terdiam Ini Bukan Daerah Biasa

pemerintahan | 06 April 2025 19:23

Empati Warga Sidrap Bikin Menag Terdiam Ini Bukan Daerah Biasa
Menteri Agama Nasaruddin Umar melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (dok kemenag.go.id)

SIDRAP PustakaJC.co - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, tak bisa menyembunyikan kekagumannya. Bukan karena Sidrap dikenal sebagai lumbung padi nasional, tapi karena satu hal yang jauh lebih langka empati sosial warga yang dinilainya luar biasa dan tulus.

 

Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Menag menyampaikan apresiasi mendalam terhadap karakter sosial masyarakat setempat. Di hadapan Forkopimda, tokoh lintas agama, dan pimpinan ormas keagamaan yang hadir di Rumah Jabatan Bupati, ia menyebut Sidrap sebagai daerah dengan kekayaan sosial yang tak ternilai. Kunjungan tersebut berlangsung pada Sabtu (5/4/2025).

 

“Kepekaan sosial seperti ini harus dijaga dan ditingkatkan. Ini adalah aset besar untuk membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera,” tegasnya. Dilansir dari kemenag.go.id Minggu, (6/4/2025).

Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, dalam kesempatan tersebut memaparkan program-program keagamaan yang dijalankan Pemkab. Mulai dari penguatan rumah ibadah, pengembangan madrasah, hingga pembinaan masyarakat lintas iman.

 

Namun apresiasi khusus Menag justru jatuh pada sisi kemanusiaan warga.

 

“Saya bangga dan bersyukur melihat budaya tolong-menolong di sini. Inilah wajah Islam rahmatan lil ‘alamin, dan Sidrap sudah mempraktikkannya secara nyata,” ucap Menag.

Kunjungan Menag turut didampingi Tenaga Ahli Menag Bunyamin M. Yapid, Kakanwil Kemenag Sulsel H. Ali Yafid, dan Kakankemenag Sidrap. Usai acara, Menag melanjutkan perjalanan ke Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang untuk menghadiri halal bi halal.

 

Di penghujung kunjungannya, Menag menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas sambutan hangat dari warga dan pemerintah daerah.

 

“Terima kasih atas sambutan yang penuh rahmat. Sidrap bukan daerah biasa. Ini daerah yang diberkahi,” pungkas Nasaruddin. (Ivan)