“Yang paling penting adalah pembinaan. Bagaimana warga binaan bisa kembali ke masyarakat dengan keterampilan dan semangat baru,” jelas Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan itu.
Program ini didukung oleh berbagai pihak seperti BRI, PLTU, perusahaan swasta, yayasan, dan LSM. Di akhir kunjungannya, Agus juga meresmikan Training Center hasil kerja sama dengan Yayasan Penerima Internasional Indonesia (YPII).
Dengan pendekatan berbasis ketahanan pangan dan pelatihan kerja, Nusakambangan menjadi contoh nyata bahwa pemasyarakatan bukan hanya soal hukuman, melainkan juga soal harapan dan masa depan. (Ivan)