Indonesia Tawarkan Lima Langkah Strategis ke AS di Tengah Proses Negosiasi Tarif

pemerintahan | 25 April 2025 14:27

Indonesia Tawarkan Lima Langkah Strategis ke AS di Tengah Proses Negosiasi Tarif
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (dok jawapos.com)

 

JAKARTA, PustakaJC.co - Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat hubungan dagang dengan Amerika Serikat. Di tengah pembahasan tarif resiprokal, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan lima manfaat dari pendekatan strategis Indonesia dalam pertemuan bilateral di Gedung Putih, Washington DC.

 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, melakukan pertemuan penting dengan perwakilan pemerintah Amerika Serikat. Pertemuan berlangsung di West Wing Gedung Putih dan dihadiri oleh Ambassador Greer dari United States Trade Representative (USTR), Secretary of Commerce Howard Ludnick, Secretary of Treasury Scott Besen, dan Director of the National Economic Council Kevin Hassett. Dilansir dari jawapos.com, Jumat, (25/4/2025).

 

“Upaya pendekatan Indonesia telah diterima dan diapresiasi dengan sangat baik oleh USTR, Commerce maupun Treasury,” ujar Airlangga dalam konferensi pers daring dari Jakarta, Jumat (25/4/2025).

Menurutnya, pemerintah Indonesia berupaya mengedepankan kepentingan nasional sekaligus menjaga kemitraan yang produktif dengan Amerika Serikat. Dalam proses negosiasi, Indonesia mengusulkan lima poin strategis yang berpotensi memberikan manfaat langsung bagi perekonomian nasional:

 

Lima Manfaat Pendekatan Indonesia:

1.     Menjamin Ketahanan Energi Nasional
Tawaran kerja sama di bidang energi diarahkan untuk menjaga keberlanjutan pasokan dalam negeri.

 

2.     Membuka Akses Pasar ke AS
“Kami memperjuangkan akses pasar Indonesia ke Amerika Serikat, terutama dengan kebijakan tarif yang kompetitif bagi produk ekspor kita,” ungkap Airlangga.

 

3.     Mendorong Deregulasi dan Iklim Investasi
Indonesia berkomitmen meningkatkan kemudahan berusaha dan membuka lapangan kerja melalui reformasi kebijakan struktural.

4.     Kerja Sama Rantai Pasok Strategis
Pemerintah berharap dapat memperkuat sektor industri bernilai tambah, khususnya dalam pengelolaan critical minerals.

 

5.     Pemanfaatan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan
“Kita dorong kerja sama di bidang kesehatan, pertanian, dan energi terbarukan sebagai bagian dari transformasi ekonomi,” tambah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini.


Pertemuan ini menandai langkah awal dari proses teknis yang akan digodok lebih lanjut dalam dua minggu ke depan. Pemerintah berharap pendekatan ini bisa memperkuat kemitraan dagang yang saling menguntungkan dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas di berbagai sektor strategis. (Ivan)