Dalam hal layanan, Kemenag menyiapkan skema mitigasi komprehensif: dari bus cadangan jika terjadi kemacetan, layanan safari wukuf bagi jemaah sakit, hingga pemanfaatan teknologi untuk melacak jemaah yang terpisah.
“Tidak bisa hanya satu opsi mitigasi. Kita harus siapkan berbagai alternatif supaya tidak ada jemaah yang terlantar,” tegas Menag.
Menag mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan kelancaran haji 1446 H/2025 M. Ia berharap jemaah bisa menunaikan ibadah dengan aman, tertib, dan kembali sebagai haji yang mabrur.
“Mari kita jaga nama baik bangsa, dan bantu doakan agar seluruh jemaah kita dapat menjalani haji dengan lancar dan selamat,” pungkas Imam besar Masjid Istiqlal itu. (ivan)