CENGKARENG, PustakaJC.co - Menteri Agama Nasaruddin Umar baru saja mendarat di Tanah Air usai kunjungan kerja ke Arab Saudi. Ia memastikan kesiapan layanan haji tahun 2025 sudah matang, dan membawa kabar baik tentang apresiasi dari pemerintah Saudi atas kesiapan Indonesia.
Setibanya di Bandara Soekarno–Hatta, Cengkareng, Rabu malam, (30/4/2025), Menteri Agama Nasaruddin Umar langsung menyampaikan hasil kunjungan kerjanya ke Arab Saudi. Kunjungan itu mencakup partisipasi dalam Konferensi Lembaga Hadis Nabawi di Madinah serta peninjauan lapangan ke sejumlah titik layanan haji di Madinah, Makkah, dan Jeddah. Dilansir dari kemenag.go.id, Kamis, (1/5/2025).
“Alhamdulillah, banyak sekali kemajuan yang bisa kita capai. Hampir semua persiapan penyelenggaraan haji, termasuk untuk penjemputan kloter pertama, sudah siap,” ujar Menag kepada awak media.
Dalam kunjungannya, Menag juga menyapa langsung para petugas haji Indonesia dan memastikan kesiapan layanan di berbagai lokasi. Ia menekankan pentingnya kesiapan tidak hanya dari sisi fasilitas, tapi juga sistem mitigasi untuk mengantisipasi segala kemungkinan di lapangan.
“Semua sudah ada antisipasinya agar penyelenggaraan haji berjalan baik dan lancar,” katanya.
Menag menyebut bahwa dukungan dari pemerintah Arab Saudi terhadap Indonesia sangat positif. Bahkan, mereka memberikan apresiasi atas kesiapan dan kedisiplinan Indonesia dalam memberangkatkan jemaah haji.
“Mereka berterima kasih, karena Indonesia selalu lebih siap dalam memberangkatkan jemaah hajinya dengan tertib dan bagus,” ungkap Nasaruddin.
Ia menambahkan, semua jemaah harus memenuhi persyaratan administrasi secara lengkap, termasuk penggunaan visa haji resmi. Pemerintah Arab Saudi menegaskan pentingnya hal ini demi perlindungan dan kelancaran ibadah.
“Kalau ketangkap tidak gunakan visa haji, akan dipulangkan dan bisa kena denda sampai 400 juta rupiah. Ini aturan tegas yang harus dipatuhi,” ujarnya.
Dalam hal layanan, Kemenag menyiapkan skema mitigasi komprehensif: dari bus cadangan jika terjadi kemacetan, layanan safari wukuf bagi jemaah sakit, hingga pemanfaatan teknologi untuk melacak jemaah yang terpisah.
“Tidak bisa hanya satu opsi mitigasi. Kita harus siapkan berbagai alternatif supaya tidak ada jemaah yang terlantar,” tegas Menag.
Menag mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan kelancaran haji 1446 H/2025 M. Ia berharap jemaah bisa menunaikan ibadah dengan aman, tertib, dan kembali sebagai haji yang mabrur.
“Mari kita jaga nama baik bangsa, dan bantu doakan agar seluruh jemaah kita dapat menjalani haji dengan lancar dan selamat,” pungkas Imam besar Masjid Istiqlal itu. (ivan)