Indonesia dan Kamboja Perkuat Komitmen Perdamaian Kawasan ASEAN

pemerintahan | 05 Mei 2025 19:26

Indonesia dan Kamboja Perkuat Komitmen Perdamaian Kawasan ASEAN
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Senat Kerajaan Kamboja, Yang Mulia Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen dalam rangkaian kunjungan resminya di Istana Merdeka. (dok setkab.go.id)

JAKARTA, PustakaJC.co - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan dari Presiden Senat Kerajaan Kamboja, Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen, di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan bilateral ini mempertegas kedekatan kedua negara serta kesamaan visi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Senin, (5/5/2025).

 

“Adalah suatu kehormatan bagi saya atas nama pribadi dan atas nama pemerintah Republik Indonesia untuk menyambut kedatangan Yang Mulia,” kata Presiden Prabowo dalam sambutan resminya. Dikutip dari setkab.go.id, Senin, (5/5/2025).

 

Ia juga mengungkapkan kegembiraan dapat bertemu kembali dengan Hun Sen setelah pertemuan terakhir mereka di Phnom Penh pada September 2024, sebelum dirinya dilantik sebagai presiden.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Presiden Prabowo memberikan apresiasi atas peran strategis Hun Sen dalam memelihara perdamaian dan membangun konsensus regional di ASEAN. Ia menyambut baik inisiatif Hun Sen yang akan menyampaikan pandangan mengenai proses perdamaian di Kamboja dan peran ASEAN dalam forum akademik serta di Sekretariat ASEAN.

 

“Saya gembira dan menyambut baik rencana Yang Mulia untuk menyampaikan berbagai pandangan mengenai proses perdamaian di Kamboja dan peran di ASEAN,” ujar Presiden Prabowo.

 

“Saya yakin pandangan Yang Mulia akan memperkaya upaya bersama kita untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran bersama di kawasan Asia Tenggara,” tambahnya.

Presiden Prabowo juga menegaskan kembali posisi Indonesia yang konsisten dalam mendorong penyelesaian konflik secara damai melalui dialog dan rekonsiliasi. Ia mengingatkan bahwa Indonesia memiliki sejarah panjang sebagai fasilitator perdamaian, termasuk dalam konflik Kamboja pada era 1980-an dan 1990-an.

 

“Sebagai pendukung perdamaian di Kamboja pada tahun 1980-an dan 1990-an, komitmen Indonesia masih tetap teguh. Kami akan terus mengutamakan dialog, rekonsiliasi, dan resolusi konflik secara damai,” tutur Presiden Prabowo.

 

Pertemuan ini mencerminkan tekad bersama kedua negara untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang stabil, damai, dan sejahtera di tengah dinamika geopolitik global yang terus berkembang.

 

Kunjungan Presiden Senat Hun Sen ke Jakarta bukan sekadar seremoni diplomatik, melainkan wujud nyata kemitraan strategis Indonesia–Kamboja dalam memperkuat fondasi perdamaian dan persatuan kawasan ASEAN. Sebuah langkah konkret menuju masa depan yang lebih solid untuk Asia Tenggara. (ivan)