SURABAYA, PustakaJC.co — Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa kekuatan utama dalam menghadapi tantangan ekonomi global adalah kolaborasi lintas wilayah.
Berbicara dalam rapat koordinasi antara Kantor OJK Daerah dan Dewan Komisioner OJK di Surabaya, Senin (5/5/25), Khofifah mengangkat analogi menarik. Ia membandingkan kompleksitas tantangan ekonomi saat ini dengan sosok antagonis Thanos dari film superhero, yang hanya dapat ditaklukkan oleh kerja sama antar 'Avengers'.
“Thanos tidak bisa dikalahkan oleh satu superhero. Kita perlu kekuatan kolektif seperti para Avengers, dan itu hanya bisa dilakukan jika ada kolaborasi antar daerah,” ujar Khofifah dalam forum tersebut.
Sejak awal masa kepemimpinannya, Khofifah dan Wakil Gubernur Emil Dardak telah menginisiasi berbagai program ekonomi strategis. Salah satunya adalah "Misi Dagang", sebuah gerakan aktif mempertemukan pelaku usaha antar provinsi yang bertujuan mendorong arus perdagangan domestik serta memperkuat jejaring ekonomi nasional.
Hasil dari inisiatif tersebut mulai menunjukkan dampak positif. Di kuartal pertama tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tercatat mencapai 5 persen (year-on-year), sedikit lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang sebesar 4,87 persen. Sektor pengadaan listrik dan gas menjadi penyumbang tertinggi dengan kenaikan signifikan sebesar 10,40 persen.
Struktur ekonomi Jatim masih didominasi oleh sektor industri pengolahan (31,42%), perdagangan besar dan eceran (18,70%), serta pertanian (10,22%). Investasi di wilayah ini juga meningkat. Selama tahun 2024, Jawa Timur berhasil mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp147,3 triliun, naik 1,5 persen dari tahun sebelumnya, sekaligus menyumbang 8,6 persen terhadap total investasi nasional.
Lebih lanjut, Khofifah mengajak seluruh kepala daerah untuk menyatukan langkah dalam membangun perekonomian yang berdaya saing, sejalan dengan arah pembangunan nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, termasuk agenda besar menuju swasembada pangan.
“Kalau kita bersinergi, kekuatan daerah bisa menjadi pendorong utama kemajuan bangsa. Ini momen untuk memperkuat peran daerah dalam kerangka pembangunan nasional,” pungkas Khofifah. (nov)