SURABAYA, PustakaJC.co - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur meluncurkan program beasiswa pendidikan tinggi yang bekerja sama dengan 13 kampus berbasis Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur. Program ini menjadi bagian dari upaya NU untuk membangun sumber daya manusia (SDM) unggul di tengah momentum bonus demografi.
Wakil Ketua PWNU Jatim, H Maskuri Bakri, mengatakan bahwa dari sekitar 280 juta penduduk Indonesia, sekitar 56 persen di antaranya merupakan warga NU. Hal ini menjadi peluang sekaligus tanggung jawab besar bagi NU untuk mengambil peran aktif dalam pembangunan SDM bangsa. Dilansir dari nu.or.id, Minggu, (18/5/2025).
“Bonus demografi bukan sekadar euforia. Ini soal bagaimana kita meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, baik informal maupun formal. NU harus hadir di tengah tantangan ini,” ujar Maskuri dalam acara Ihwal Jamiyah di TV9 Nusantara, Rabu, (14/5/2025).
Ia menekankan pentingnya pendidikan yang berkualitas untuk membekali generasi muda dengan kompetensi, profesionalitas, dan karakter kuat. Karena itu, beasiswa ini diharapkan dapat menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih baik bagi kader muda NU.
Maskuri menjelaskan bahwa pendaftaran program beasiswa sudah dibuka hingga 30 Mei 2025. Calon pendaftar wajib terlebih dahulu mendaftar ke kampus tujuan yang menjadi mitra, sebelum kemudian mengajukan permohonan beasiswa ke PWNU Jatim.
“Jangan sampai hanya mendaftar ke PWNU tanpa mendaftar ke kampus tujuan. Ini dua langkah yang harus dilakukan,” terang Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU.
Adapun syarat prestasi yang menjadi prioritas seleksi meliputi:
• Hafalan Al-Qur’an minimal 10 juz, dibuktikan dengan sertifikat resmi
• Kemampuan membaca kitab kuning seperti Fathul Qarib
• Pernah menjuarai lomba MTQ, atau prestasi lain seperti olahraga dan akademik
“Program ini terbuka bagi semua kalangan muda NU yang memiliki semangat belajar dan prestasi. Kami berharap ke depan lahir lulusan-lulusan NU yang membawa kemajuan bagi umat dan bangsa,” tutup Maskuri.
PWNU Jatim menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat akses pendidikan di kalangan warga NU. Bonus demografi adalah momentum yang harus dijawab dengan langkah konkret dan pendidikan adalah kunci utama. (ivan)