“Pembangunan tanggul ini sangat mendesak. Tanpa itu, target produksi pangan akan selalu terhambat,” ujar Bupati Ony.
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Ngawi, sekitar 800 hektare sawah produktif di wilayah tersebut tergenang air hampir setiap musim penghujan, mengakibatkan penurunan hasil panen dan kerugian bagi para petani.
Desain teknis tanggul tersebut sejatinya telah disusun sejak 2012, dengan revisi terakhir dilakukan pada tahun 2023. Namun, proyek belum terealisasi lantaran persoalan pendanaan. Total kebutuhan anggaran pembangunan tanggul ini mencapai Rp 480 miliar.