“Saya di-update harian, sudah nol kasus yang mati, tapi tetap harus dijaga dan hati-hati. Di titik mana ada potensi penularan, pasar hewannya untuk sementara ditutup agar tidak terjadi penyebaran,” kata Ketua Muslimat NU itu.
Jawa Timur memiliki pasar hewan dalam jumlah besar dan tersebar di berbagai wilayah. Penutupan satu titik tidak akan memengaruhi keseluruhan distribusi hewan kurban.
“Jatim ini luas. Kalau ada kasus di satu kabupaten, ya tidak bisa digeneralisir ke seluruh wilayah. Di satu kabupaten saja bisa ada beberapa pasar hewan. Maka yang terindikasi potensi PMK, pasar hewannya ditutup sementara,” pungkasnya.
Dengan pengawasan intensif dan respons cepat dari Pemprov Jatim, Khofifah meyakinkan bahwa masyarakat bisa menjalankan ibadah kurban dengan tenang dan aman. Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan membeli hewan kurban dari tempat yang sudah dipastikan kesehatannya. (ivan)