Jelang Idul Adha, Khofifah Pastikan Stok Hewan Kurban di Jatim Aman Meski Ada Wabah PMK

pemerintahan | 25 Mei 2025 10:04

Jelang Idul Adha, Khofifah Pastikan Stok Hewan Kurban di Jatim Aman Meski Ada Wabah PMK
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau sentra penjualan hewan kurban. (dok jatimprov)

SURABAYA, PustakaJC.co - Dua pekan menjelang Idul Adha 1446 H, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa stok hewan kurban di wilayahnya dalam kondisi aman. Ia juga menegaskan bahwa penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) terus dilakukan secara ketat agar tidak mengganggu suplai.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan ketersediaan hewan kurban tetap terjaga, meskipun belakangan ini ditemukan kembali kasus PMK di beberapa daerah. Menurut Gubernur Khofifah, masyarakat tak perlu khawatir karena pengawasan dan penanganan dilakukan secara menyeluruh. Dilansir dari detik.com, Minggu, (25/5/2025).

“Suplai hewan kurban sangat cukup sehingga tidak mempengaruhi suplai hewan korban,” ujar Khofifah.

Ia menyebutkan bahwa vaksinasi, pemberian vitamin, dan pengobatan terhadap hewan yang terpapar terus dilakukan. Bahkan, kasus kematian akibat PMK dilaporkan sudah nihil dalam beberapa hari terakhir.

“Beberapa hari terakhir kasus kematian PMK sudah nol. Banyak hewan yang terpapar sudah selesai diobati dan diberi vaksin. Yang sakit tentu diberikan obat,” jelas Gubernur Jatim.

Sebagai langkah antisipatif, Khofifah telah menginstruksikan pemerintah kabupaten/kota untuk menutup sementara pasar hewan yang terindikasi menjadi titik penyebaran PMK.

“Saya di-update harian, sudah nol kasus yang mati, tapi tetap harus dijaga dan hati-hati. Di titik mana ada potensi penularan, pasar hewannya untuk sementara ditutup agar tidak terjadi penyebaran,” kata Ketua Muslimat NU itu.

Jawa Timur memiliki pasar hewan dalam jumlah besar dan tersebar di berbagai wilayah. Penutupan satu titik tidak akan memengaruhi keseluruhan distribusi hewan kurban.

“Jatim ini luas. Kalau ada kasus di satu kabupaten, ya tidak bisa digeneralisir ke seluruh wilayah. Di satu kabupaten saja bisa ada beberapa pasar hewan. Maka yang terindikasi potensi PMK, pasar hewannya ditutup sementara,” pungkasnya.

Dengan pengawasan intensif dan respons cepat dari Pemprov Jatim, Khofifah meyakinkan bahwa masyarakat bisa menjalankan ibadah kurban dengan tenang dan aman. Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan membeli hewan kurban dari tempat yang sudah dipastikan kesehatannya. (ivan)