HJKS 732 Momentum DPRD Surabaya Sentil Pemkot soal Kemiskinan dan Ketimpangan

pemerintahan | 31 Mei 2025 20:31

HJKS 732 Momentum DPRD Surabaya Sentil Pemkot soal Kemiskinan dan Ketimpangan
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono memotong tumpeng dalam resepsi HKKS ke 732 di taman Surya. (dok jatimpos)

SURABAYA, PustakaJC.co - Perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732 tak sekadar jadi pesta seremonial. Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, memanfaatkan momen ini untuk menyuarakan kritik tajam terhadap masih tingginya kemiskinan ekstrem dan ketimpangan infrastruktur di berbagai wilayah kota. Sabtu, (31/5/2025).

“HJKS harus jadi ajang refleksi. Masih banyak warga yang hidup dalam kondisi tidak layak. Jalan paving rusak, saluran mampet, penerangan kurang, dan rumah-rumah yang tidak manusiawi. Ini nyata, dan harus diatasi segera,” tegas Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono usai menghadiri resepsi HJKS di Taman Surya, dilansir dari jatimpos.co, Sabtu, (31/5)2025).

Menurut Adi, pembangunan Surabaya jangan hanya terfokus di pusat kota. Wilayah pinggiran dan kampung-kampung padat harus menjadi prioritas dalam agenda pemerataan pembangunan.

Ia juga menyinggung dua masalah klasik yang terus menghantui Surabaya: banjir dan kemacetan. DPRD, kata dia, tengah membahas Raperda Pengendalian Banjir bersama Komisi C sebagai langkah konkret mendukung kebijakan Wali Kota.

“Kami mendukung penuh langkah Wali Kota. Tapi regulasi harus diikuti dengan eksekusi nyata. Rakyat menunggu hasil, bukan janji,” tambah Adi.

Sementara itu, Wali Kota Eri Cahyadi menekankan pentingnya semangat gotong royong dalam pembangunan. Ia menyatakan keberhasilan kota bukan milik individu, melainkan hasil kerja bersama semua pihak.

“Keberhasilan Surabaya bukan milik eksekutif atau legislatif saja, tapi seluruh warga. Pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tapi cinta dan kolaborasi,” ujar Eri.

Eri juga mengungkap pencapaian besar Surabaya dalam penanganan stunting. Angka stunting berhasil ditekan dari 28,5 persen menjadi hanya 1,6 persen. Capaian itu, kata dia, hasil kerja kolektif lintas sektor.

Dalam resepsi itu, warga seperti Choirum Hening Dzikrillah juga menyampaikan harapan dan apresiasinya. Ia menilai ruang publik di kota kini jauh lebih nyaman, aman, dan layak dinikmati semua kalangan.

“Taman kota sekarang nyaman banget, apalagi ada WiFi gratis. Itu hal kecil tapi berdampak besar bagi warga,” ucap Choirum.

HJKS 732 menjadi pengingat bahwa tugas besar Surabaya belum selesai. Dengan semangat arek-arek Suroboyo, kolaborasi antara DPRD, Pemkot, dan masyarakat diharapkan bisa melahirkan kota yang lebih adil, inklusif, dan bebas dari kemiskinan ekstrem. (ivan)