Ekspor Jatim Tembus USD 8,31 Miliar Khofifah Ungkap Optimisme

pemerintahan | 09 Juni 2025 20:48

Ekspor Jatim Tembus USD 8,31 Miliar Khofifah Ungkap Optimisme
Nilai ekspor Jawa Timur periode Januari-April 2025 menembus 8,31 miliar dolar Amerika Serikat atau naik 2,27 persen dibanding periode sama tahun lalu. (dok antara)

SURABAYA, PustakaJC.co - Jawa Timur mencatat kinerja ekspor yang membanggakan. Selama periode Januari hingga April 2025, nilai ekspor Jatim mencapai USD 8,31 miliar. Angka ini meningkat 2,27 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 yang tercatat sebesar USD 8,13 miliar, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim.

Peningkatan ini didorong oleh ekspor nonmigas yang tumbuh 3,65 persen, dari USD 7,81 miliar menjadi USD 8,10 miliar. Sementara ekspor migas justru menurun 32,22 persen secara tahunan. Dilansir dari antaranews.com, Senin, (9/6/2025).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik capaian ini. Dalam keterangannya dari Madinah saat menjalankan ibadah haji, Khofifah menilai kinerja ekspor ini mencerminkan daya saing produk lokal Jatim yang semakin kuat di pasar global.

“Alhamdulillah nilai ekspor kita per April 2025 naik signifikan jika dibandingkan secara year-on-year. Ini bukti bahwa produk lokal kita makin diminati,” ujar Khofifah, Senin, (9/6/2025).

Ia menyebutkan bahwa sektor perkebunan, perikanan, dan industri kimia menjadi penopang utama pertumbuhan ekspor nonmigas. Jika terus didorong, Khofifah optimis Jawa Timur bisa menjadi eksportir utama Indonesia.

Data BPS menunjukkan bahwa ekspor Jawa Timur pada bulan April 2025 mencapai USD 2,18 miliar atau naik 19,68 persen dibandingkan April tahun lalu. Sektor nonmigas pada bulan tersebut juga melonjak 21,53 persen dengan nilai mencapai USD 2,11 miliar.

Beberapa komoditas unggulan yang mencatatkan pertumbuhan tinggi di antaranya adalah kakao dan olahannya yang tumbuh 70,21 persen menjadi USD 119,15 juta. Selain itu, lemak dan minyak hewani maupun nabati juga mencatatkan nilai ekspor USD 207,3 juta.

Di sisi lain, komoditas perhiasan dan permata mengalami penurunan terbesar yakni 40,27 persen atau setara dengan nilai USD 788,68 juta dibanding Januari–April 2024.

Dari sisi sektor, industri pengolahan masih mendominasi kontribusi ekspor nonmigas sebesar 92,02 persen dengan nilai USD 7,65 miliar, naik 2,11 persen. Sedangkan ekspor sektor pertanian mengalami lonjakan 46,57 persen menjadi USD 435,98 juta.

“Terima kasih atas kerja keras seluruh pengusaha, petani, hingga pelaku UMKM Jatim yang terus berjuang memasarkan produk asli daerah,” pungkas Gubernur Jatim itu.

Capaian ekspor ini menunjukkan bahwa dengan kolaborasi dan kerja keras, produk lokal Jawa Timur mampu menembus pasar dunia dan memperkuat posisi Jatim sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional. (ivan)