“Harga benih PRG hanya beda Rp 10–15 ribu dari jagung biasa, tapi hasilnya jauh lebih banyak. Dari satu tongkol bisa 18 baris, masing-masing baris sekitar 45 biji. Lebih padat dan bernas,” jelas Rokib.
Tak hanya itu, jagung PRG lebih tahan hama dan cuaca ekstrem. Petani cukup melakukan 1 kali semprot gulma, dibanding 3 kali pada jagung biasa.
“Biaya produksi turun. Petani bisa untung tambahan sampai Rp 5,5 juta per hektar. Sekarang total keuntungan bisa tembus Rp 20–25 juta per hektar,” tambahnya.