JEMBER, PustakaJC.co - Erupsi kembali mengguncang Gunung Raung. BPBD Jember bergerak cepat membagikan masker, mendirikan pos pemantauan, dan mengingatkan warga agar tidak mendekat ke zona rawan.
Gunung Raung kembali menunjukkan aktivitas erupsi pada Sabtu pagi, 15 Juni 2025 pukul 06.28 WIB. Kolom abu teramati mencapai ketinggian sekitar 1.200 meter dari puncak atau sekitar 4.532 meter di atas permukaan laut, dengan warna kelabu berintensitas sedang mengarah ke tenggara. Dilansir dari jatimpos.co, Senin, (16/6/2025).
Menanggapi situasi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember langsung mengambil langkah mitigasi. Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto, menyampaikan imbauan tegas kepada masyarakat dan wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Raung.
“Kami menghimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati area kawah atau melakukan aktivitas di radius 3 km dari puncak gunung guna menghindari bahaya gas vulkanik. Masyarakat juga diminta tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya,” ujar Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto, Minggu, (15/6/2025).
Sejak erupsi terpantau pertama kali pada 5 Juni lalu, BPBD Jember telah melakukan berbagai upaya penanganan. Di antaranya, mengirim tim ke Pos Pantau Songgon Banyuwangi, mendirikan tiga pos pantau lokal di Desa Gunung Malang, Desa Jambearum, dan di lingkungan Pondok Pesantren Asy Syifa, Desa Cumedak.
Selain itu, bantuan berupa masker, biskuit, dan matras juga telah disalurkan ke sejumlah wilayah terdampak abu vulkanik. BPBD menegaskan bahwa hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Raung masih berada di Level II (Waspada) dan belum menunjukkan eskalasi ke Level III.
“Meskipun di Kecamatan Ledokombo abu mulai mereda, masyarakat di Kecamatan Silo masih merasakan dampaknya. Karena itu kewaspadaan tetap kami utamakan,” tambah Widodo.
BPBD Jember bersama relawan dan perangkat desa terus memantau kondisi gunung secara berkala dan siap bertindak cepat jika kondisi memburuk. Masyarakat diimbau mengikuti informasi resmi dari pemerintah serta menjaga kesehatan dengan mengenakan masker jika berada di area terdampak abu. Ketenangan, kewaspadaan, dan solidaritas menjadi kunci bersama menghadapi bencana alam ini. (ivan)