Tak hanya soal pertumbuhan ekonomi dan pangan, Prabowo juga memperkenalkan lembaga baru bernama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) – semacam sovereign wealth fund untuk masa depan bangsa.
“Kami membentuk dana kekayaan negara yang kami sebut Danantara, artinya energi masa depan Indonesia. Dana ini untuk melindungi kekayaan anak dan cucu kita. Saat ini telah memiliki aset senilai USD1.000 miliar,” jelas Presiden Ke delapan itu.
Presiden menutup pidatonya dengan menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang terbuka untuk kerja sama, termasuk investasi lintas negara. Hubungan baik Indonesia-Rusia, menurutnya, telah terjalin lama dan akan terus diperkuat.
“Kami terbuka untuk bisnis. Kami mengundang semua kelompok dari mana pun,” tutup Prabowo.
SPIEF 2025 menjadi panggung strategis bagi Indonesia untuk menunjukkan stabilitas ekonomi dan komitmen terhadap kemitraan global. Keikutsertaan Presiden Prabowo menandai upaya aktif pemerintah dalam memperluas jaringan investasi dan memperkenalkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru di dunia. (ivan)