SURABAYA, PustakaJC.co – Dalam enam bulan terakhir, 21 insiden kecelakaan wisata air terjadi di Jawa Timur, khususnya di wilayah pantai selatan. Untuk mencegah kejadian serupa, BPBD Jatim mewajibkan semua tempat wisata alam menyediakan tim penolong dan tenaga medis di lokasi.
Langkah ini menyusul meningkatnya jumlah korban kecelakaan air dari Januari hingga Juni 2025. Lokasi dengan kejadian terbanyak berada di kawasan Pacitan, Malang, Jember, dan Banyuwangi. Dilansir dari jawapos.com, Minggu, (29/6/2025).
“Kami sudah melakukan evaluasi. Banyak tempat wisata belum memenuhi standar keamanan. Tidak ada tim penyelamat atau petugas medis. Saat terjadi insiden, mereka panik karena tidak siap,” kata Gatot Soebroto, Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Sabtu, (28/6/2025), dikutip dari Jawa Pos Radar Surabaya.
Ia menjelaskan bahwa banyak destinasi wisata hanya fokus pada aspek estetika tanpa memperhatikan keselamatan pengunjung. Padahal, wisata alam seperti pantai dan air terjun memiliki risiko tinggi, terlebih saat musim liburan.
“Kami meminta pengelola menyiapkan sistem penanganan darurat, memantau cuaca secara berkala, dan memberi informasi yang jelas kepada pengunjung,” ujarnya.
Selain pengelola, Gatot juga mengimbau wisatawan agar lebih waspada.
“Keselamatan diri adalah tanggung jawab bersama. Ikuti imbauan petugas, patuhi rambu peringatan, dan jangan berenang di zona berbahaya,” tambahnya.
BPBD Jatim berharap semua pihak turut menjaga keselamatan selama masa liburan sekolah, sehingga momen wisata tetap menjadi pengalaman menyenangkan dan aman bagi semua. (ivan)