MBG Jadi Jurus Nasional Atasi Stunting dan Gerakkan Ekonomi Desa

pemerintahan | 29 Juni 2025 14:06

MBG Jadi Jurus Nasional Atasi Stunting dan Gerakkan Ekonomi Desa
Kegiatan sosialisasi program MBG bertempat di Gedung Serbaguna Raden Arya Bebangah, Gedangan Sidoarjo. (dok surabayapagi)

SIDOARJO, PustakaJC.co – Pemerintah terus menggalakkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai strategi nasional untuk menekan angka stunting sekaligus menggerakkan roda ekonomi di tingkat desa. Program ini merupakan kolaborasi antara DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN), yang saat ini tengah gencar disosialisasikan di berbagai daerah.

Salah satu sosialisasi MBG digelar di Gedung Serbaguna Raden Arya Bebangah, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, pada Jumat (27/6). Acara ini dihadiri ratusan warga dan menghadirkan sejumlah narasumber seperti Anggota Komisi IX DPR RI Indah Kurniawati, Kepala Desa Bangah Bambang Handoko, dan Tenaga Ahli BGN Teguh Suparngadi. Dilansir dari surabayapagi.com, Minggu, (29/6/2025).

Anggota Komisi IX DPR RI Indah Kurniawati menjelaskan bahwa stunting tidak hanya berkaitan dengan kurangnya asupan gizi, tetapi juga faktor sosial seperti kehamilan dini dan pola makan tidak seimbang.

“Tahun 2045 kita akan menghadapi bonus demografi. Ini menuntut kesiapan sumber daya manusia yang sehat dan cerdas. Pemerataan gizi sangat penting, karena saat ini rata-rata IQ masyarakat Indonesia masih sekitar 92,64,” ujar Anggota Komisi IX DPR RI Indah Kurniawati.

Ia menyebut MBG sebagai salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan menurunkan angka stunting dari 21 persen menjadi 14 persen dalam waktu dekat.

Lebih dari sekadar program gizi, MBG dirancang untuk menguatkan ekonomi lokal. Bahan pangan untuk konsumsi MBG akan dipasok dari pelaku UMKM, petani, peternak, dan nelayan desa setempat.

“Kami ingin program ini melibatkan lebih banyak masyarakat desa. Ini tidak hanya tentang gizi, tapi juga membuka peluang ekonomi, karena seluruh bahan baku diambil dari desa,” tambah Indah.

Kepala Desa Bangah Bambang Handoko menyampaikan apresiasi atas hadirnya program MBG di wilayahnya.

“Saya menyambut baik program ini. Ini adalah langkah nyata pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat desa kami,” ujar Bambang.

“Kami siap mendukung dan berkomitmen penuh untuk menyukseskan MBG di Desa Bangah,” lanjutnya.

Sementara itu, Tenaga Ahli BGN Teguh Suparngadi menegaskan bahwa MBG menyasar seluruh kelompok rentan, termasuk anak usia dini, ibu hamil, menyusui, dan pascamelahirkan. Program ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden yang fokus pada enam sektor pembangunan seperti pangan, SDM, dan koperasi.

“Pemerintah menargetkan distribusi MBG menjangkau 82,9 juta penerima manfaat. Penyalurannya akan difasilitasi melalui koperasi atau BUMDes,” kata Teguh.

Ia juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan terkait pendaftaran mitra BGN.

 

“Pendaftaran mitra resmi tidak dipungut biaya apa pun. Jangan percaya jika ada pihak yang meminta uang untuk mempercepat proses,” tegasnya.

Dengan pendekatan berbasis masyarakat dan desa, MBG diharapkan tidak hanya mempercepat penurunan stunting, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi rakyat dari bawah. (ivan)