“Insyaallah bisa sesuai dengan audit BPK bahwa laporan keuangan pemerintah pusat adalah WTP (Wajar Tanpa Pengecualian),” kata Sri Mulyani dalam keterangan pers usai rapat.
Poin kedua, outlook fiskal 2025 diperkirakan mencatat defisit sebesar 2,78 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Menurut Sri Mulyani, ini mencerminkan keseimbangan antara potensi penerimaan negara dan kebutuhan belanja.
“Kami juga melapor kepada Bapak Presiden mengenai perkembangan pembahasan APBN 2025 pasca laporan semester. Beberapa kemajuan program pemerintah diperhatikan secara seksama,” jelasnya.