Sejumlah tokoh nasional juga dijadwalkan hadir, seperti Menko PMK, Menko Polhukam, Mendagri, Wamen Setneg, serta perwakilan ormas seperti PP Muhammadiyah, Alissa Wahid, dan peneliti PPIM UIN Jakarta.
Silatnas ini juga menjadi bagian dari konsolidasi Asta Protas (8 Program Prioritas Kemenag) yang mencakup penguatan lembaga keagamaan, cinta kemanusiaan, dan kolaborasi lintas iman.
“Ini ajang membangun peradaban baru yang damai. Kerukunan adalah fondasi Indonesia Emas,” ujar Gus Adib.
Di tengah dinamika global dan ancaman polarisasi, kerukunan umat menjadi modal utama bangsa. Silatnas FKUB 2025 menegaskan bahwa dialog, kerja sama lintas iman, dan inklusivitas adalah kunci masa depan Indonesia yang adil, damai, dan beradab. (ivan)