BOJONEGORO, PustakaJC.co – HMI Jawa Timur menggelar konsolidasi dan rapat pleno di Ruang Angling Dharma, Gedung Pemkab Bojonegoro, Jumat, (8/8/2025), dihadiri tokoh daerah dan perwakilan pemerintah.
Mewakili Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Kepala BPSDM Jatim, Dr. Ramliyanto, menegaskan mahasiswa harus menjaga marwah gerakan yang punya sejarah panjang. Dilansir dari jatimpos.co, Sabtu, (9/8/2025).
“Kepemimpinan tidak dibentuk oleh waktu, tetapi melalui proses. Kita harus memperkaya pengalaman agar mampu menunjukkan bahwa kita bisa menjadi pemimpin,” ujarnya.
Ramliyanto juga mengingatkan bahwa tantangan zaman selalu berbeda dan kian berat, sehingga mahasiswa harus adaptif menghadapi perubahan.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur, menilai kritik harus dimaknai positif.
“Kritik adalah energi positif jika dimaknai sebagai proses problem solving. Bojonegoro seirama dengan visi Jatim sebagai gerbang baru nusantara menuju daerah yang bahagia, makmur, dan membanggakan,” tegas Ramliyanto
Ketua HMI Jatim, M. Yusfan Firdaus, menyebut rapat pleno ini sebagai momen strategis untuk memberi masukan pada program prioritas pemerintah.
“Mari kita mulai dari Bojonegoro untuk Indonesia. HMI tidak hanya fokus pada organisasi dan pengkaderan, tetapi juga mencari talenta,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, Kamis (7/8/2025), HMI Jatim menggelar Lomba Pidato Bahasa Inggris Tingkat SMA di Pendopo Malowopati. Ajang ini diharapkan meningkatkan kualitas SDM di Jawa Timur sekaligus memperkuat sinergi antaranggota HMI, pemerintah, dan akademisi.
“Tujuan kita harus dicapai bersama. Sinergi adalah kunci untuk mendukung program prioritas pemerintah,” tutup Ketua HMI Jatim itu.
Dengan semangat kolaborasi, HMI Jatim berharap Bojonegoro menjadi titik awal lahirnya pemimpin-pemimpin masa depan yang siap membawa Indonesia melangkah lebih maju. (ivan)
