SURABAYA, PustakaJC.co - Kondisi M Sarif (23), pasien obesitas berbobot 150 kilogram yang tinggal di kamar kos sempit di Surabaya, menggerakkan hati Wali Kota Eri Cahyadi. Pemkot berjanji akan memberikan bantuan jika terbukti ia warga asli Surabaya atau telah menetap sebelum 2022.
M Sarif dievakuasi dari kamar kosnya di Jalan Brawijaya Kedurus 1, Kecamatan Wonokromo, setelah kondisinya memburuk. Kini, ia dirawat di RSUD dr Soewandhie sejak Rabu, (6/8/2025) malam karena mengalami hernia, pembengkakan jantung, dan sesak napas. Dilansir dari kompas.com, Minggu, (10/8/2025).
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan pihaknya tengah mendata status kependudukan Sarif.
“Kita akan lihat sebenarnya, dia KTP-nya pindah di sini berapa, tahun piro? Dee posisinya seperti apa? Kalau ternyata memang orang Surabaya terdata dan KTP-nya sebelum tahun 2022, itu pasti akan kita bantu,” ujarnya di Kebun Binatang Surabaya, Sabtu, (9/8/2025).
Eri menambahkan, pendataan kos-kosan juga penting dilakukan agar bantuan pemerintah bisa tepat sasaran. “Kos-kosan ini harus terdata, siapa yang kos di sana. Penduduk yang akan tinggal 2x24 jam itu harus lapor RT dan RW,” tegasnya.
Sarif hidup bersama ibunya, Turiyah (57), di kamar kos berukuran sekitar 2x2 meter di dalam gang sempit. Sehari-hari mereka berjualan tisu di lampu merah dekat Kantor TVRI Surabaya. “Pas jualan itu matanya sudah enggak kelihatan, anaknya silinder,” tutur Turiyah.
Namun, dua bulan terakhir mereka tak bisa berjualan karena Sarif sakit. “Akhirnya enggak ada pemasukan dari mana-mana,” ujarnya. Kebutuhan hidup kini ditutupi dari pinjaman.
Meski berat, Turiyah berharap putranya segera pulih. “Saya hanya berharap anak saya cepat sembuh,” katanya lirih.
Pemkot Surabaya menunggu hasil pendataan sebelum menyalurkan bantuan, dengan harapan Sarif dapat kembali sehat dan hidup lebih layak. (ivan)