SURABAYA, PustakaJC.co – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa besaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Pahlawan tahun 2025 tidak mengalami kenaikan. Meski begitu, ia mengajak pemilik hotel, restoran, dan pelaku usaha lain untuk jujur dalam melaporkan kewajiban pajaknya.
Eri memastikan Pemkot Surabaya tidak menggunakan kenaikan PBB sebagai cara mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurutnya, optimalisasi pajak bisa dilakukan melalui kejujuran wajib pajak, terutama dari sektor usaha. Dilansir dari jatimpos.co, Sabtu, (16/8/2025).
“Kalau kami tidak menaikkan PBB, bagaimana orang yang punya kewajiban ada kejujuran untuk membayar kewajiban. Contoh ketika ada pajak restoran atau pajak hotel, saya mohon ada kejujuran. Jumlahnya berapa, ya sampaikan berapa, jangan dikurangi,” ujar Eri, Jumat, (15/8/2025).
Ia menekankan bahwa pajak yang dibayarkan masyarakat sepenuhnya digunakan untuk pembangunan kota.
“Kalau tidak ada kejujuran, maka sulit kita menyelesaikan kemiskinan,” tambahnya.
Berbagai program pro-rakyat, seperti sekolah gratis, bantuan warga miskin, hingga rehabilitasi rumah tidak layak huni (Rutilahu), menurutnya tidak boleh terhenti.
“Semua ini tidak boleh hilang karena menjadi tanggung jawab negara,” tegasnya.
Selain itu, Pemkot Surabaya bersama DPRD memilih skema pembiayaan alternatif untuk pembangunan infrastruktur agar tidak membebani masyarakat.
“Saya tidak ingin memberatkan warga Surabaya dengan menaikkan PBB dan lainnya. Infrastruktur harus dikerjakan hari ini, karena kalau ditunda tiga tahun ke depan biayanya lebih besar,” jelas Eri.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur penting untuk menggerakkan ekonomi Surabaya.
“Tidak bisa bergerak ekonominya secara dahsyat tanpa dibantu oleh infrastruktur,” ungkap Walikota Surabaya itu.
Eri menutup dengan ajakan gotong royong melalui kejujuran membayar pajak.
“Yang kaya bantulah yang tidak mampu. Dengan apa? Dengan kejujuran-kejujuran (bayar pajak) yang kita lakukan. Banyak inovasi bisa kita lakukan, intinya Surabaya bergerak dengan semangat Kampung Pancasila,” pungkasnya. (ivan)