SURABAYA, PustakaJC.co – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono memastikan pengawasan dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Wonocolo berjalan sangat ketat. Mulai dari bahan makanan, pencucian, hingga penyajian, semua dipastikan layak konsumsi bagi anak sekolah, ibu hamil, menyusui, dan balita.
Adhy mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan bersama Wakil Menteri Dalam Negeri serta Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan saat meninjau dapur umum SPPG di Jemur Andayani, Kecamatan Wonocolo, Kamis, (21/8/2025).
“Sangat ketat sekali pengawasan bahan makanan, pencucian dan penyajiannya sehingga layak dikonsumsi anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui serta balita,” ujar Adhy.
Menurutnya, dapur umum SPPG melibatkan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas gizi, kebersihan, hingga distribusi makanan bergizi gratis (MBG). Bahkan, sisa makanan diolah menjadi pakan maggot sebagai bagian dari ekonomi sirkular.
“Maggot dapat mengurai sampah organik sekaligus menjadi sumber protein tinggi untuk pakan ternak, terutama ikan. Pemanfaatan ini sejalan dengan konsep ekonomi sirkular,” jelas Adhy.
Ia juga mengapresiasi peran semua pihak, khususnya SPPG Wonocolo yang dinilai konsisten mendukung program nasional.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi karena ikut ambil bagian dalam ikhtiar besar ini,” tambahnya.
Sementara itu, Menko Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan capaian SPPG secara nasional meningkat pesat. Dari 7 juta anak penerima manfaat pada Juli 2025, melonjak menjadi 20 juta anak di Agustus. Target nasional adalah melayani 82 juta anak, ibu hamil, menyusui, serta balita.
“Percepatan dikarenakan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) bidang pemenuhan gizi selesai pelatihan di Universitas Pertahanan. Program ini juga didukung Presiden Prabowo Subianto dengan anggaran Rp 300 triliun untuk tahun depan,” kata Zulhas.
Ia menegaskan, kehadiran negara lewat SPPG bukan hanya untuk anak sekolah, tapi juga bagi ibu hamil, menyusui, dan balita guna mencegah stunting.
“SPPG Wonocolo bisa ditiru wilayah lain. Negara hadir bagi generasi sehat, cerdas, dan produktif,” pungkasnya. (ivan)