Festival Kampung Dupak Bangunsari, DPRD Surabaya Dorong Penghapusan Stigma Eks Lokalisasi

pemerintahan | 19 September 2025 04:54

Festival Kampung Dupak Bangunsari, DPRD Surabaya Dorong Penghapusan Stigma Eks Lokalisasi
Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya, Arjuna Rizki Dwi Krisnayana. (dok jatimpos)

SURABAYA, PustakaJC.co – Komisi D DPRD Surabaya menindaklanjuti aspirasi Federasi Serikat Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (FSP Parekraf–KSPSI) terkait penguatan seni budaya dan ekonomi kreatif di Kampung Dupak Bangunsari. Rapat koordinasi digelar Kamis, (18/9/2025) bersama sejumlah OPD, camat, dan lurah setempat.

 

Ketua FSP Parekraf, Michael Revy R, menekankan perlunya dukungan ruang ekspresi seni, termasuk pengganti Taman Hiburan Rakyat (THR) yang sudah berhenti beroperasi. Dilansir dari jatimpos.co, Jumat, (19/9/2025).

 

“Surabaya sering dianggap kota transit dibanding Yogyakarta dan Bali. Padahal kita punya potensi budaya yang layak diangkat,” ujarnya.

 

 

 

Seniman Abdul Semute menambahkan, melalui Bangunrejo Art Festival yang konsisten digelar sejak 2014, masyarakat berhasil mengubah stigma negatif eks lokalisasi menjadi nilai positif. 

 

“Festival ini terbukti mengubah wajah kampung kami. Kami harap mendapat perhatian agar terus berlanjut,” ungkapnya.

 

Komposer Adi Nugroho turut menyoroti absennya lagu daerah resmi Surabaya. Padahal kota ini kerap jadi tuan rumah festival musik internasional. 

 

 

“Ironis, kota kelahiran W.R. Supratman justru tidak punya lagu khas sebagai identitas resmi,” tegas Adi.

 

Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya, Arjuna Rizki Dwi Krisnayana, menilai usulan para pegiat seni tersebut strategis untuk memperkuat identitas budaya sekaligus ekonomi kreatif. 

 

“Kalau didukung, festival kampung dan penciptaan lagu daerah bisa menembus level internasional. Apalagi DPRD sedang membahas perda ekonomi kreatif serta perda budaya dan kepahlawanan,”jelasnya.

 

Audiensi ini juga menyoroti pentingnya perlindungan bagi pekerja seni jalanan dan pekerja kreatif lain. DPRD berkomitmen menjembatani aspirasi ini agar Surabaya tampil sejajar dengan kota budaya besar lain di Indonesia. (ivan)