Tiga UMKM binaan yang tampil dalam ajang ini antara lain Batik Puspita dari Pacitan, Pecel Bu Pariyem, dan Djamoe dari Madiun. Produk-produk ini dipilih sebagai representasi kekayaan budaya dan potensi ekonomi Jawa Timur.
“Harapannya, produk-produk UMKM binaan Bank Jatim mampu memberi nilai tambah sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat Sumatera Selatan,” tambah Winardi.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebut misi dagang ini juga menjadi sarana memperkuat persaudaraan antardaerah. Nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp1 triliun, melampaui target awal Rp500 miliar, dengan komoditas yang diperdagangkan mulai dari olahan unggas, susu, gula merah, beras, bawang merah, daging ayam, mesin las, rokok, ikan beku, hingga peralatan dapur untuk program makan bergizi gratis.
Partisipasi Bank Jatim dalam misi dagang ini menunjukkan bahwa dukungan perbankan terhadap UMKM tidak hanya soal finansial, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas. Sinergi antarprovinsi ini diharapkan dapat menjadi model kolaborasi yang menguatkan ekonomi lokal, sekaligus mendorong pertumbuhan nasional melalui penguatan produk unggulan daerah. (ivan)