Menurut Hadi, sejumlah BUMD masih jauh dari kata maksimal. Beberapa bahkan dinilai “hidup segan, mati tak mau.” Ia mencontohkan PT Kasa Husada Wira Jatim dan produsen minuman legendaris Siropen yang dinilai perlu dibenahi atau dibubarkan bila tak layak.
“Kalau memang tidak feasible, dibekukan saja. Tapi kalau masih bisa hidup, harus didorong supaya tumbuh,” ujar Hadi.
Golkar juga membuka peluang rekomendasi kebijakan baru, termasuk revisi Perda atau Pergub untuk memperkuat ekosistem bisnis BUMD—mulai dari penugasan yang jelas, penguatan pasar, hingga penyertaan modal yang terukur.
“Kalau hasil Pansus nanti menuntut perombakan direksi atau komisaris, itu sangat mungkin. Wong dimatikan saja tidak menutup kemungkinan,” pungkas Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Jatim ini. (ivan)