Sebagai langkah antisipasi, Pemkot Surabaya akan membentuk tim teknis bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk memeriksa kondisi fisik dan kekuatan struktur bangunan seluruh pesantren di kota ini.
“IMB-nya sudah lama, maka kita akan hitung kembali kekuatannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Eri.
Langkah ini diambil pasca tragedi ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo yang menelan puluhan korban jiwa. Eri berharap pemeriksaan menyeluruh ini bisa mencegah musibah serupa dan menepis keraguan publik terhadap keamanan pesantren.
“Saya meyakinkan, jangan pernah meragukan pondok-pondok yang ada di Surabaya. Pondok ini tempat menuntut ilmu,” pungkasnya. (ivan)
