Eri menambahkan, dashboard tersebut mengintegrasikan data pembangunan dari berbagai OPD secara real-time dan memantau program strategis seperti Gerakan Pangan Murah, Tanam Cepat Panen, dan E-Peken Surabaya.
“Dashboard ini bukan sekadar alat monitoring, tapi menjadi instrumen strategis dalam menggerakkan ekonomi masyarakat melalui program yang terukur dan berbasis bukti. Kami akan terus berinovasi,”tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menjelaskan bahwa BRIN melakukan penilaian terhadap 24 provinsi, 187 kabupaten, dan 41 kota yang telah membentuk BRIDA/BAPPERIDA.
“Penilaian didasarkan pada dua indikator, yaitu kinerja rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan serta peran BRIDA dalam optimalisasi potensi dan penyelesaian masalah daerah,” terangnya.
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                