Sebagai provinsi yang adaptif terhadap transformasi digital, Khofifah menempatkan keamanan siber sebagai bagian integral dari agenda digital governance dan reformasi birokrasi berbasis teknologi. Ia menyebut semangat ini sejalan dengan nilai “JATIM BISA” — Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif.
Empat daerah mewakili Jatim dalam pengukuhan TTIS tahap II, yakni Kota Surabaya dan Kabupaten Bojonegoro (luring) serta Kabupaten Probolinggo dan Lumajang (daring). Selain Jawa Timur, BSSN juga memberikan apresiasi kepada Jawa Barat, Sulawesi Tenggara, Bali, dan Kalimantan Timur.
Khofifah menyampaikan terima kasih kepada BSSN atas dukungan dan pendampingan dalam memperkuat sistem keamanan siber daerah.
“Kami akan terus meningkatkan kapasitas SDM di bidang keamanan siber dan memperkuat sinergi dengan BSSN demi menjaga ruang digital yang aman, adaptif, dan berdaulat,” pungkasnya. (ivan)
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                