Inflasi Jatim Capai 2,69 Persen, Emas dan Beras Jadi Pemicu Utama

pemerintahan | 04 November 2025 09:33

 

Kenaikan juga terjadi pada kelompok pakaian dan alas kaki (0,84%), perumahan dan bahan bakar rumah tangga (1,34%), kesehatan (1,87%), transportasi (0,79%), dan pendidikan (1,71%). Sementara kelompok informasi dan komunikasi justru mengalami deflasi 0,55 persen karena turunnya harga ponsel dan laptop.

 

BPS mencatat, komoditas penyumbang inflasi tertinggi antara lain emas perhiasan, beras, daging ayam ras, telur ayam, bawang merah, cabai merah, minyak goreng, dan bahan bakar rumah tangga. Adapun penekan inflasi datang dari bawang putih, cabai rawit, angkutan udara, dan ikan mujair.

 

Secara bulanan, inflasi Jawa Timur mencapai 0,30 persen, sedangkan inflasi tahun kalender (year-to-date) sebesar 1,98 persen. Dari 11 daerah Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi tertinggi terjadi di Sumenep (3,47%), sedangkan terendah di Gresik (2,16%).

 

Meski ada tekanan harga, BPS menilai kondisi inflasi Jawa Timur masih terkendali, karena berada di bawah batas atas target nasional inflasi 3±1 persen. Pemerintah daerah diimbau tetap mewaspadai gejolak harga pangan menjelang akhir tahun, terutama pada beras, cabai, dan telur ayam. (ivan)